Rabu, 05 Agustus 2009

tragis...

aku lahir di tengah ular beludak....
aku berdiri di tengah serigala...
aku terlelap di sebuah awan hitam...
membantah hari meramu hati tuk bengis...
menyengat tubuh mengiris jati diri...
mendidik menjadi kemunafikan..
tidak hanya berbuat tapi merencanakan..
kelabui indah, merakit duka..
ledak kan amarah bingar menguak tabir....
kedengkian pada dunia susupi kemurnian hati...
janin menuntut hidup perangai pemberani..

zaman.. menuntut zaman....

khilaf menyelimuti isi hati...
dosa lalu, menghukum penerus...
terlantarkan yang hidup murni...
menanggung semua kesalahan...



penerus.

aku air mata  yang tertumpah dari hatinya..
aku bias mata yang terpancar dari jiwanya...
berhembus menyejukkan hati nirwana....
memanjat langkah-langkah bidadari...
jemu melanglang pelosok hidup...
seorang sejati akan datang mengganti....

lihat...., senyum menjelma di wajahnya..
bagai gemerlap bintang di langit....
kemalangan surut menutup lembaran hidup..
penerus mulai melangkahkan kakinya...
pastikan tata surya tetap pada tempatnya.. jejali jalan terjal , mengendap bangkai lawan..

hidup.. untuk hidup...
mati... untuk mati..
resah.. untuk resah..

kerendahan hati di atas segalanya..
mengaum semangat untuk orang lain...
lenyapkan kebencian.. dendam,.. kedengkian...

hati.. untuk hati...
jiwa.. untuk jiwa..

me...

mengadu kepada keputus asaan...
buramkan jalanku..
bersandar kepada kelamahan..
buatku terjatuh...
mengejar kesempurnaan harta...
butakan hati nuraniku

jembatan yang ingin ku lalui itu.. untung belum terputus...
tapi mengapa untuk ku menyebrang .. selalu saja ada keraguan...
keraguan adalah alasan... yang kadang benar .. kadang juga salah...

lelapku menjadi ketidak berdayaan ku...
keterpaksaan larikan angan-angan ku...
seperti kayu yang kudayung.. tak mampu buat laju perahu ku kencang...
karna yang kulawan badai.. akibatnya perahuku terkoyak dan hancur..

aku berkata.. tapi tak bersuara...
bicara ku seperti orang bisu... tapi aku tak mengerti perkataan orng bisu terhadap ku...
aku bagai berada di satu jalan... tapi punya dua arah jalan yg berlawanan..
arah yang sesuai kata hatiku... dan arah yang berlawanan dgn kata hati ku...

Selasa, 04 Agustus 2009

hahhhah

dan bersama cerah nya langit biru diatas sana.....
serta angin yang kencang berhembus mengendarai ombak..
di pesisir pantai aku terdesak oleh serbuan pasir...
dan aku melihat sepasang bangau terbang mengitari ku..
jejak kakinya msih terlihat olehku...
hingga akhirnya hilang bersama air di pinggir pantai...
dan langkah ku pun tak akan pernah berhenti disini..
walau ada banyak kekecewaan aku tak akan berhenti.....

disaat langit kembali tertidur.....
sebagian awan gelap mulai menutupi matahari.
huhhffttt ..... nafasku pun berhembus dgn kepala tertunduk,
mencoba berbicara dengan hati kecil ......
mengapa ada gelap ada terang.......
kesunyian malam menghantarkan ku.....
tuk mencoba melupakannya....
hati yang lara... hati yang sunyi....
seperti mendekati alam baka....
mencoba menutupinya.......dengan ketangguhan senyum ku....

ada yang bilang perasaan mengharu biru....
sampai kini pun aku tak mengerti maksud dari perkataan itu.....
pertanyaan yang sebenarnya amat sangat mudah untuk di jelaskan....
tapi adakah rasa itu..... atau hanya buaian semata......

ada nazar seorang lelaki.... yang habis luput dari kematian.....
dia bernazar... akan mengabdikan hidup untuk TUHAN NYA dan membantu sesama.....
haruskah kita berubah ketika kita merasakan kepedihan...
atau memang itu yang dinamakan JALAN TUHAN

hanya satu..... hanya ada satu.... tidak dua.. tidak tiga.....
kesetiaan.......
hanya itu yang terpenting ......